Resensi Novel

RESENSI NOVEL
Oleh : Elvi Nuriyah & Tiara Khoiriyah







Judul buku: Hawa

Pengarang: Rinai Kasih

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2013

Tebal buku: 2 cm; 256 hlm


   Sinopsis

         Tokoh utamanya adalah Hawa. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta Hawa, adiknya Luna, dan Praba ayahnya ke rumah Omanya di Desa Sejirem, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Desa yang banyak kenangan dan untuk Hawa menenangkan diri dari rasa kepedihan.

         Kekecewaan mengantarkan Hawa dalam kesedihan. Hari yang ia lewati terasa sunyi. Ia lupa tanggal, bulan, hari dan jam. Kepedihan karena kegagalan menikah sungguh menyiksa Hawa, bukan pasangannya Abhirama. Tetapi Hawa yang memutuskan secara sepihak karena Hawa merasa Abhirama tak peduli dengannya bahkan di sekian penting bagi Abhirama, juga janji-janji yang tak ditepati oleh Abhirama menyebabkan kekecewaan karena diingkari. Hawa pun memutuskan pergi menjauh karena malu dan sedih.

          Abhirama masih mencintai Hawa, menyusulnya ke Desa Sejirem. Abhirama meminta Hawa untuk kembali dan meminta satu kesempatan lagi untuk menebus kesalahannya. Namun, sudah terlambat, Hawa sudah menemukan seorang yang ia cintai yaitu Landu. Landu orang yang juga mencintai Hawa sekaligus sahabat dari Abhirama. Ia tak bisa membohongi perasaannya kepada Hawa dan memutuskan untuk melamarnya dan menjalin kehidupan baru bersama.

          Namun, dalam pernikahan tak ada yang akan berjalan lancar. Disaat usia pernikahan mereka menginjak 1 tahun, Hawa dan Landu mengalami kecelakaan disaat mereka hendak menjemput ke-2 orangtua Landu. Mereka terperosok ke jurang. Keadaan Landu cuma mengalami luka ringan. Tetapi Hawa mengalami kebutaan karena kepalanya terbentur dan melukai matanya.

         Meskipun keadaan Hawa yang tak bisa melihat, Landu tetap setia dan menemani Hawa. Mereka menjalani hari-hari dengan penuh cinta dan kesabaran. Hingga pada akhirnya Hawa melahirkan anak perempuan. Landu merasa bersyukur dengan kehadiran buah hatinya menjadi sebuah harapan untuk membahagiakan Hawa.


Kelebihan:

         Novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Mengandung nilai agama yaitu bersyukur dengan apa yang diberi oleh tuhan. Menggunakan alur cerita yang mudah dipahami.


Kekurangan:

        Tidak terdapat daftar isi dalam novel tersebut. Masalah yang dibahas dalam novel tersebut kurang menarik. Novel ini cocok dibaca untuk anak remaja diatas usia 17 tahun karena di dalamnya terdapat konten dewasa.

Komentar